Memahami anak merupakan tantangan bagi orang tua. Pada
awalnya orang tua dan anak tidak saling mengenal satu sama lain, tapi mempunyai
ikatan biologis dan ikatan cinta.
Bagaimana kita dapat mempelajari anak? Pahamilah
bagaimana anak-anak berpikir, berkembang dan memperoleh pengalaman dari dunia
di sekitarnya. Ini akan membuat anda dapat melihat segala permasalahan anak
dari sudut pandangnya (bukan dari sudut pandang anda).Apa itu psikologi
perkembangan anak? Adalah ilmu yang mempelajari tentang masa kanak-kanak.
Ilmu ini akan mengajarkan kita bahwa :
1. Anak-anak akan melalui tahapan pertumbuhan dan
perkembangan yang kurang lebih sama. Misalnya, anak-anak belajar minum dari
puting susu ibunya sebelum dapat minum dengan gelas.
2. Keberhasilan satu tahap perkembangan anak biasanya
dibangun dari keberhasilan tahap perkembangan sebelumnya. Contohnya babbling
(suara yang dikeluarkan bayi yang belum jelas seperti yiyi, bubu, dada, dll)
merupakan kemampuan dasar anak sebelum anak bisa berbicara. Rasa aman harus
terbentuk dulu pada diri anak sebelum anak dapat mandiri. Kesimpulan: Setiap
tahap tidak dapat dipercepat atau dihilangkan.
3. Setiap anak memiliki jadwal perkembangan yang unik
(tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan anak lain), walaupun secara
garis besar ada standar perkembangan yang dapat digunakan sebagai patokan.
Misalnya Ahmad mungkin mulai berjalan pada usia 8 bulan tapi Fardan mungkin
baru pada usia 15 bulan. Sementara Fardan sudah mulai mengucapkan kata-kata
pada usia 11 bulan sementara Ahmad baru mulai mengucapkan kata-kata pada usia
18 bulan. Dalam hal ini, apa yang dialami Ahmad dan Fardan merupakan hal
normal. Kesimpulan: Jika orang tua memahami patokan perkembangan normal maka
orang tua akan bisa menerima jam perkembangan anaknya memang sangat individual.
4. Perkembangan anak tidak selalu lurus atau melaju.
Seringkali satu sisi perkembangan anak maju beberapa langkah dan perkembangan
lain mengalami kemunduran. Misalnya, ketika Syamsul mulai belajar bab dan bak
di kamar mandi atau menginap di rumah nenek, Syamsul jadi mundur di area
perkembangan yang sudah dimilikinya, Syamsul "lupa" keterampilan yang
sudah dikuasainya.
5. Ketidakseimbangan merupakan bagian normal dari
perkembangan. Anak-anak biasanya akan mengalami ketidak seimbangan sesaat
sebelum anak mulai belajar keterampilan baru. Misalnya anak yang mulai
merangkak biasanya menjadi agak rewel dan sering tidak nyenak tidurnya. Atau
contoh lain anak-anak yang baru belajar untuk bermain dengan anak lain biasanya
akan lebih agresif. Kesimpulan: Dengan memahami perjuangan anak untuk dapat
menguasai satu keterampilan baru merupakan indikasi usaha anak untuk tumbuh
kembang dapat membantu orang tua memahami tingkah laku anak yang bermasalah dan
bisa memberikan dukungan yang memadai.
6. Kesalahan merupakan hal yang normal dalam
perkembangan anak. Anak-anak biasanya membuat kesalahan sebelum menguasai satu
keterampilan. Solahuddin, misalnya, tiba-tiba ribut minta "ayung
tot". Ibunya tidak mengerti apa keinginan Solah. Ibu meminta Solah
menunjukkan apa yang dimauinya. Ternyata "sayur sop" yang
mengeluarkan aroma sedap dari dapur.
7. Anak-anak dapat menguasai berbagai ketrampilan pada
waktu yang sama. Seorang anak yang duduk di pangkuan kakeknya sambil membaca
buku secara bersamaan akan memperoleh pengetahuan di empat bidang. Dari segi
kognitif, anak belajar bahasa dan memahami buku itu apa. Secara emosional, anak
belajar bahwa kakek adalah salah satu orang dewasa yang bisa dia percaya.
Secara sosial, anak belajar untuk bergantian berbicara dan mendengar. Dan
secara fisik, anak belajar bagaimana membuka halaman buku dengan benar.
8. Memahami psikologi perkembangan. Orang tua mesti
mendapat gambaran bagaimana memahami cara pandang anak dan dukungan apa yang
harus diberikan. Sebuah tingkah laku anak yang dianggap bermasalah sebenarnya
merupakan tingkah laku normal untuk usia itu. Jika orang tua tahu, ia dapat
menanggapinya dengan tepat. Sehingga pepatah dari Asy-Syahid Hasan Al-Banna
"al waqtu bu'dhu minal'ilaj" artinya "waktu adalah bagian dari
solusi" dapat kita gunakan untuk mengatasi berbagai masalah perkembangan
anak. Memasukkan mainan ke dalam mulut, misalnya, merupakan bagian dari
perkembangan yang sehat. Orang tua dapat memberikan berbagai mainan yang aman
dan bersih untuk dimasukkan ke dalam mulut anak dan menjauhkan mainan yang
berbahaya dan beracun. Atau jika orang tua tahu bahwa anaknya yang berusia
empat tahun senang sekali menguasai keterampilan baru, orang tua dapat
menyediakan berbagai peralatan rumah tangga misalnya memberikan sabut busa
khusus untuk anak membersihkan kaca, lap untuk membersihkan meja tamu, dsb.
Memahami Keunikan Anak. Anak-anak secara umum memiliki
ciri perkembangan yang sama, tapi jangan lupa setiap anak memiliki kepribadian
yang tidak sama. "Setiap orang membawa hal yang berbeda ke planet bumi ini
yang tidak dibawa oleh orang lain" Jika kita perhatikan, setiap anak sejak
bayi sudah memberitahu kita siapa dia. Ibu Sari yang putra keduanya memiliki
emosi yang mudah naik turun menjelaskan; "Tidak ada ketenangan dalam diri
Fakhran sejak lahir. Menangisnya keras dan harus segera dilayani. Tertawanya juga
keras. Sampai sekarang tidak berubah." Anak ternyata juga menunjukkan
bakat dan minatnya sejak kecil. Perhatikan cerita pengalaman orang tua di bawah
ini. "Saya berhasil membuat anak pertama dan kedua saya tidak menggambar
di dinding. Tapi saya tidak berhasil dengan anak ketiga. Saya menyadari
sepenuhnya bahwa saya tidak punya anak yang pandai melukis sebelumnya.
Mempelajari anak secara individual maupun secara umum
akan membantu orang tua untuk memiliki wawasan yang dapat membuat orang tua
menjadi lebih efektif dan produktif dalam mempersiapkan anak menghadapi
zamannya.