Sabtu, 13 Mei 2017

Belajar Tentang Anak


Memahami anak merupakan tantangan bagi orang tua. Pada awalnya orang tua dan anak tidak saling mengenal satu sama lain, tapi mempunyai ikatan biologis dan ikatan cinta.
Bagaimana kita dapat mempelajari anak? Pahamilah bagaimana anak-anak berpikir, berkembang dan memperoleh pengalaman dari dunia di sekitarnya. Ini akan membuat anda dapat melihat segala permasalahan anak dari sudut pandangnya (bukan dari sudut pandang anda).Apa itu psikologi perkembangan anak? Adalah ilmu yang mempelajari tentang masa kanak-kanak. 
Ilmu ini akan mengajarkan kita bahwa :

1. Anak-anak akan melalui tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang kurang lebih sama. Misalnya, anak-anak belajar minum dari puting susu ibunya sebelum dapat minum dengan gelas.

2. Keberhasilan satu tahap perkembangan anak biasanya dibangun dari keberhasilan tahap perkembangan sebelumnya. Contohnya babbling (suara yang dikeluarkan bayi yang belum jelas seperti yiyi, bubu, dada, dll) merupakan kemampuan dasar anak sebelum anak bisa berbicara. Rasa aman harus terbentuk dulu pada diri anak sebelum anak dapat mandiri. Kesimpulan: Setiap tahap tidak dapat dipercepat atau dihilangkan.

3. Setiap anak memiliki jadwal perkembangan yang unik (tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan anak lain), walaupun secara garis besar ada standar perkembangan yang dapat digunakan sebagai patokan. Misalnya Ahmad mungkin mulai berjalan pada usia 8 bulan tapi Fardan mungkin baru pada usia 15 bulan. Sementara Fardan sudah mulai mengucapkan kata-kata pada usia 11 bulan sementara Ahmad baru mulai mengucapkan kata-kata pada usia 18 bulan. Dalam hal ini, apa yang dialami Ahmad dan Fardan merupakan hal normal. Kesimpulan: Jika orang tua memahami patokan perkembangan normal maka orang tua akan bisa menerima jam perkembangan anaknya memang sangat individual.

4. Perkembangan anak tidak selalu lurus atau melaju. Seringkali satu sisi perkembangan anak maju beberapa langkah dan perkembangan lain mengalami kemunduran. Misalnya, ketika Syamsul mulai belajar bab dan bak di kamar mandi atau menginap di rumah nenek, Syamsul jadi mundur di area perkembangan yang sudah dimilikinya, Syamsul "lupa" keterampilan yang sudah dikuasainya.

5. Ketidakseimbangan merupakan bagian normal dari perkembangan. Anak-anak biasanya akan mengalami ketidak seimbangan sesaat sebelum anak mulai belajar keterampilan baru. Misalnya anak yang mulai merangkak biasanya menjadi agak rewel dan sering tidak nyenak tidurnya. Atau contoh lain anak-anak yang baru belajar untuk bermain dengan anak lain biasanya akan lebih agresif. Kesimpulan: Dengan memahami perjuangan anak untuk dapat menguasai satu keterampilan baru merupakan indikasi usaha anak untuk tumbuh kembang dapat membantu orang tua memahami tingkah laku anak yang bermasalah dan bisa memberikan dukungan yang memadai.

6. Kesalahan merupakan hal yang normal dalam perkembangan anak. Anak-anak biasanya membuat kesalahan sebelum menguasai satu keterampilan. Solahuddin, misalnya, tiba-tiba ribut minta "ayung tot". Ibunya tidak mengerti apa keinginan Solah. Ibu meminta Solah menunjukkan apa yang dimauinya. Ternyata "sayur sop" yang mengeluarkan aroma sedap dari dapur. 

7. Anak-anak dapat menguasai berbagai ketrampilan pada waktu yang sama. Seorang anak yang duduk di pangkuan kakeknya sambil membaca buku secara bersamaan akan memperoleh pengetahuan di empat bidang. Dari segi kognitif, anak belajar bahasa dan memahami buku itu apa. Secara emosional, anak belajar bahwa kakek adalah salah satu orang dewasa yang bisa dia percaya. Secara sosial, anak belajar untuk bergantian berbicara dan mendengar. Dan secara fisik, anak belajar bagaimana membuka halaman buku dengan benar.

8. Memahami psikologi perkembangan. Orang tua mesti mendapat gambaran bagaimana memahami cara pandang anak dan dukungan apa yang harus diberikan. Sebuah tingkah laku anak yang dianggap bermasalah sebenarnya merupakan tingkah laku normal untuk usia itu. Jika orang tua tahu, ia dapat menanggapinya dengan tepat. Sehingga pepatah dari Asy-Syahid Hasan Al-Banna "al waqtu bu'dhu minal'ilaj" artinya "waktu adalah bagian dari solusi" dapat kita gunakan untuk mengatasi berbagai masalah perkembangan anak. Memasukkan mainan ke dalam mulut, misalnya, merupakan bagian dari perkembangan yang sehat. Orang tua dapat memberikan berbagai mainan yang aman dan bersih untuk dimasukkan ke dalam mulut anak dan menjauhkan mainan yang berbahaya dan beracun. Atau jika orang tua tahu bahwa anaknya yang berusia empat tahun senang sekali menguasai keterampilan baru, orang tua dapat menyediakan berbagai peralatan rumah tangga misalnya memberikan sabut busa khusus untuk anak membersihkan kaca, lap untuk membersihkan meja tamu, dsb. 

Memahami Keunikan Anak. Anak-anak secara umum memiliki ciri perkembangan yang sama, tapi jangan lupa setiap anak memiliki kepribadian yang tidak sama. "Setiap orang membawa hal yang berbeda ke planet bumi ini yang tidak dibawa oleh orang lain" Jika kita perhatikan, setiap anak sejak bayi sudah memberitahu kita siapa dia. Ibu Sari yang putra keduanya memiliki emosi yang mudah naik turun menjelaskan; "Tidak ada ketenangan dalam diri Fakhran sejak lahir. Menangisnya keras dan harus segera dilayani. Tertawanya juga keras. Sampai sekarang tidak berubah." Anak ternyata juga menunjukkan bakat dan minatnya sejak kecil. Perhatikan cerita pengalaman orang tua di bawah ini. "Saya berhasil membuat anak pertama dan kedua saya tidak menggambar di dinding. Tapi saya tidak berhasil dengan anak ketiga. Saya menyadari sepenuhnya bahwa saya tidak punya anak yang pandai melukis sebelumnya. 

Mempelajari anak secara individual maupun secara umum akan membantu orang tua untuk memiliki wawasan yang dapat membuat orang tua menjadi lebih efektif dan produktif dalam mempersiapkan anak menghadapi zamannya.


Jumat, 12 Mei 2017

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com